Seni taekwon mengacu beladiri yang banyak memanfaatkan pemahaman filosofi dan penerapannya melalui gerakan tubuh dari telakan tangan dan kaki dan kaki.
secara umum, teknik-teknik taekwondo dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelompok gerakan yang mengikuti pola dan latih-tanding (sparring). perbedaan antara keduanya yaitu : yang mengikuti pola-pola adalah aksi pour-soi, sedangkan latih-tanding adalah pour-autrui. dalam latihan disayangkan jika seseorang berlatih melakukannya tanpa memahami kelompok gerakan yang merupakan perwujudan dari filosofi tentang "SIAPA SAYA".
pola-pola tersebut adalah cara untuk memahami gagasan-gagasan filosofi dari pola-pola dan kelompok-kelompok geraka, seseorang perlu melatihnya ratusan, bahkan puluhan ribu kali. pola-pola itu diawali dengan taegeuk dan diakhiri dengan ilyeo. biasanya pol-pola dimulai dengan gerakan bertahan dan diakhiri dengan suatu serangan. pola ilyeo adalah suatu pengecualian : awal dan akhirnya terdiri dari gerakan-erakan bertahan, ini menggambarkan suatu pengajaran bahwa tekwondo adalah suatu penerapan seumur hidup.
dengan demikian, pola-pola itu merupakan suatu latihan untuk menghadapi diri saya sendiri. jika pola taegeuk disebut nilai-nilai alam, ada pola grade-holder (pemegang tingkatan) yang mengarah pada Koryo-Ilyeo dalam nilai-nilai manusiawi. manusia yang hidup dari alam memiliki tujuan untuk menadi manusia yang sempurna. tujuan semacam itu tergambar dalam pola Ilyeo.
by, Prof. Kyong Myong Lee
secara umum, teknik-teknik taekwondo dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelompok gerakan yang mengikuti pola dan latih-tanding (sparring). perbedaan antara keduanya yaitu : yang mengikuti pola-pola adalah aksi pour-soi, sedangkan latih-tanding adalah pour-autrui. dalam latihan disayangkan jika seseorang berlatih melakukannya tanpa memahami kelompok gerakan yang merupakan perwujudan dari filosofi tentang "SIAPA SAYA".
pola-pola tersebut adalah cara untuk memahami gagasan-gagasan filosofi dari pola-pola dan kelompok-kelompok geraka, seseorang perlu melatihnya ratusan, bahkan puluhan ribu kali. pola-pola itu diawali dengan taegeuk dan diakhiri dengan ilyeo. biasanya pol-pola dimulai dengan gerakan bertahan dan diakhiri dengan suatu serangan. pola ilyeo adalah suatu pengecualian : awal dan akhirnya terdiri dari gerakan-erakan bertahan, ini menggambarkan suatu pengajaran bahwa tekwondo adalah suatu penerapan seumur hidup.
dengan demikian, pola-pola itu merupakan suatu latihan untuk menghadapi diri saya sendiri. jika pola taegeuk disebut nilai-nilai alam, ada pola grade-holder (pemegang tingkatan) yang mengarah pada Koryo-Ilyeo dalam nilai-nilai manusiawi. manusia yang hidup dari alam memiliki tujuan untuk menadi manusia yang sempurna. tujuan semacam itu tergambar dalam pola Ilyeo.
by, Prof. Kyong Myong Lee
Posting Komentar